Batal Geser Telkomsel, Tifatul Bantah Ada Tekanan




Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhirnya merampungkan penataan blok 3G di rentang frekuensi 2,1 GHz dengan hasil Telkomsel tak jadi pindah kanal. Padahal sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring terbilang keukeuh mendesak Telkomsel bergeser.

Pun demikian, menteri yang suka berpantun itu menepis adanya tekanan kepada dirinya maupun secara institusi yang ia pimpin dalam menata frekuensi 3G. Termasuk jika dikaitkan dengan kepentingan operator asing.

"Tidak ada tekanan asing, kita berdaulat dan mengutamakan kepentingan bangsa," tegas Tifatul dalam keterangannya, Rabu (14/12/2011).

Seperti diketahui, hasil rapat pleno Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sebelumnya sudah memutuskan bahwa Telkomsel yang telah datang duluan di kanal 4 dan 5 diminta pindah ke kanal 5 dan 6 agar Hutchison CP Telecom (Tri) bisa berada di kanal 1 dan 2, sedangkan Axis di 3 dan 4.

Jadi posisi sebelumnya adalah Tri berada di kanal 1, Axis (3), Telkomsel (4 dan 5), Indosat (7 dan 8), XL (9 dan 10). Sementara kanal nomor 2, 6, 11, dan 12 kosong. Telkomsel, yang menggunakan satu kanal jatah Tri saat itu diputuskan untuk bergeser.

Hanya saja dalam implementasinya di lapangan, ada resistensi dari Telkomsel untuk bergeser. Sehingga proses penataan frekuensi 3G ini pun jadi berlarut-larut.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno pernah mengatakan, pihaknya enggan untuk pindah kanal karena sudah terlanjur berinvestasi. Jika pun dipaksakan pindah, ada konsekuensi penurunan kualitas layanan dan harus mengeluarkan dana yang besar, hingga miliaran.

Kala itu, penolakan Telkomsel tersebut disambut dingin oleh regulator termasuk Menkominfo sendiri. Bahkan ketika ditemui detikINET di sela kunjungan kerjanya menghadiri ITU World Congress di Jenewa, Swiss, Tifatul kembali menegaskan bahwa Telkomsel harus pindah kanal.

"Kita minta Telkomsel segera pindah karena bloknya mau dipakai oleh operator lain," tegas Tifatul, waktu itu.

Tifatul beralasan, dengan bergesernya kanal yang ditempati Telkomsel akan membuat semua operator -- termasuk Telkomsel -- mendapatkan alokasi frekuensi secara beraturan dan berdampingan (contigous).

"Mereka harus mau ditata dulu. Dengan pemindahan ini akan membuat kanal blok 3G operatorcontigous. Kita mau menata secondary carrier dulu baru membicarakan third carrier," ujarnya.

Hanya saja, kini palu keputusan sudah diketuk agak melenceng dari yang sudah diperkirakan. Dan keputusan final penataan frekuensi 3G untuk second carrier pun sudah ditandatangani menkominfo. 

Dimana keputusan yang dibuat adalah Telkomsel yang semula didesak untuk bergeser akhirnya tidak jadi pindah blok, tetap menempati kanal 4 dan 5. Namun Axis diberikan kanal kedua yang contigous, yaitu di blok 2 dan 3. 

Sementara HCPT -- pemilik brand seluler 3 (Tri) -- mendapat tambahan second carrier di blok 6. Pada sisi lain posisi Indosat (kanal 7 dan 8) dan XL (9 dan 10) tidak bergeser dari blok semula.

"Jadi, 5 operator 3G sudah sepakat dengan skema ini, dan sudah tanda tangan hitam di atas putih. Mereka juga setuju dengan rencana pemerintah yang akan menata ulang kanal 3G serta membuka peluang penambahan 3rd carrier di awal tahun 2012 ini," pungkas Tifatul.

0 komentar:

Posting Komentar