Ultrabook akan Semakin Terjangkau



Brata Rafly
Bogor - Ultrabook boleh jadi solusi bagi pengguna yang menginginkan komputer jinjing dengan tampilan menarik, performa memadai, serta daya tahan yang handal. Namun karena harga yang tinggi, hingga kini produk tersebut masih sepi peminat.

Di Indonesia sudah ada beberapa produsen laptop yang merilis ultrabook, seperti Acer, Asus, Toshiba dan Lenovo. Meski terkesan sama, namun tiap produk diracik dengan gaya masing-masing vendor.

Sayangnya, meski sudah diiming-imingi segudang fitur menarik dari ultrabook, banyak pengguna yang masih berat hati lantara harganya yang tinggi. Untuk Lenovo U300s misalnya, produk ini dibanderol dengan harga USD USD 1.699 atau sekitar Rp 15,4 juta.

Kemudian Zenbook UX21 dari Asus yang dipasarkan sekitar USD 1,099. Nah, berbeda dengan kedua vendor sebelumnya, Acer berhasil membuat ultrabook, Aspire S3, dengan harga lebih terjangkau yakni Rp 8 juta. Namun tetap saja, harga tersebut bikin sebagian calon pengguna mikir dua kali sebelum memutuskan untuk membeli.

"Ultrabook kan memang teknologi baru, jadi memang pasarnya kecil sekali. Ini untuk orang yang ingin mencoba teknologi baru, jadi memang pastinya ada cost lebih," jelas Brata Rafly, Director of Sales Intel Indonesia saat berbincang dengan detikINET.

Meski memiliki harga yang relatif tinggi, namun Intel optimistis bisa membuat ultrabook menguasai pasar komputer jinjing hingga 40% di penghujung 2012 nanti.

"Kami akan push marketing, bantu para vendor, pokoknya sampai akhir tahun nanti kita usahakan mencapai 40%," tambah Brata.

Harga yang tinggi juga dianggap bukan halangan bagi Intel untuk mencapai targetnya, Brata menyebutkan bisa saja ke depannya nanti harga ultrabook akan lebih terjangkau dari saat ini.

"Sekarang kan baru launching nih, dan demand-nya banyak, jadi harganya mahal. Tapi nanti pasti ada penyesuaian harga, ketika ultrabook sudah banyak di pasaran," tandas Brata.

0 komentar:

Posting Komentar